Resign Kerja Lewat WA: Cara Mudah dan Tips Mengundurkan Diri dengan Baik
Resign Kerja Lewat WA: Cara Mudah dan Tips Mengundurkan Diri dengan Baik

Resign Kerja Lewat WA: Cara Mudah dan Tips Mengundurkan Diri dengan Baik

Baca Cepat Buka

Resign Kerja Lewat WA – Resignasi dari pekerjaan bukanlah keputusan yang mudah untuk diambil oleh seseorang. Ada berbagai alasan yang bisa membuat seseorang mengambil keputusan untuk resign, seperti karena ingin mencari pengalaman baru, ingin mengambil cuti panjang, atau karena tidak cocok dengan lingkungan kerja. Namun, dalam era digital seperti sekarang, cara pengumuman resignasi juga mengalami perubahan. Salah satunya adalah dengan menggunakan media sosial seperti WhatsApp (WA).

Resigning melalui WhatsApp merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memberitahukan kabar buruk kepada atasan atau rekan kerja. Di sisi lain, resigning lewat WhatsApp juga bisa dianggap tidak sopan dan mengabaikan etika bisnis. Oleh karena itu, banyak juga yang menganggap bahwa pengumuman resignation harus dilakukan secara lisan atau melalui surat formal.

Namun, terlepas dari pandangan yang berbeda tentang pengumuman resignasi lewat WA, kita perlu mengakui bahwa teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Dalam situasi tertentu di mana pertemuan secara langsung sulit terjadi atau bahkan tidak mungkin dilakukan, WA bisa menjadi alternatif yang efektif untuk memberikan pengumuman.

Tentu saja, pengumuman resignasi melalui WhatsApp tetap harus dilakukan dengan sopan dan profesional. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan platform ini, seperti memilih kata-kata dengan hati-hati, memberikan waktu yang cukup untuk atasan atau rekan untuk merespons pesan, serta memberikan kejelasan tentang alasan resignasi dan tanggal terakhir mereka bekerja.

Dalam ulasan ini, kita akan membahas beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan pengumuman resignasi lewat WA. Dengan mempertimbangkan sisi positif dan negatif dari pendekatan ini, kita dapat memutuskan apakah penggunaan WA sebagai sarana pengumuman resignasi cocok untuk situasi tertentu atau tidak.

Pengertian Resign Kerja Lewat WA

Pengertian Resign Kerja Lewat WA

Resign kerja lewat WA (WhatsApp) adalah suatu proses dimana seorang pekerja memberikan pemberitahuan mengenai keputusannya untuk meninggalkan pekerjaannya secara resmi menggunakan aplikasi WhatsApp. Dalam zaman yang serba digital seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang menerima pengiriman pengunduran diri karyawan melalui aplikasi pesan instan ini.

Proses resign kerja lewat WA ini biasanya dilakukan ketika seorang karyawan sulit atau tidak memiliki waktu untuk datang secara tatap muka ke kantor HRD perusahaan tersebut atau tidak ingin melakukan konfrontasi secara langsung dengan pimpinan perusahaan.

Pada umumnya, pengumuman resign kerja secara resmi melalui surat pengunduran diri akan lebih disukai oleh banyak perusahaan. Namun, jika seorang karyawan memilih untuk mengundurkan diri melalui WhatsApp, hal ini tetap harus dilakukan dengan sopan dan profesionalisme yang sama seperti saat mengundurkan diri secara langsung atau melalui surat resmi.

Bagi karyawan yang ingin resign kerja lewat WA, sebaiknya memastikan bahwa pesan yang disampaikan telah jelas dan lengkap, termasuk alasan pengunduran diri dan tanggal terakhir mereka bekerja di perusahaan tersebut.

Perlu diingat bahwa resign kerja lewat WA bukanlah metode paling ideal untuk mengumumkan keputusan pengunduran diri dari pekerjaan. Namun, dalam situasi tertentu, seperti pada saat pandemi COVID-19 ini, ketika akses ke kantor terbatas, dan untuk meminimalkan kontak fisik dengan orang lain, opsi ini bisa menjadi lebih relevan.

Alasan Menggunakan WA untuk Resign Kerja

Ketika seseorang memutuskan untuk resign dari pekerjaannya, ia memiliki beberapa pilihan untuk menginformasikan keputusannya kepada atasan. Selain memberikan surat resign secara langsung atau melalui email, saat ini banyak yang memilih untuk menggunakan WhatsApp (WA) sebagai cara untuk mengumumkan keputusan tersebut. Ada beberapa alasan mengapa seseorang memilih untuk resign kerja lewat WA.

  • Alasan pertama adalah kemudahan dan kecepatan dalam menyampaikan pesan. Dibandingkan dengan surat resign atau email, menggunakan WA akan lebih cepat dan mudah. Dengan mengirim pesan melalui aplikasi ini, seseorang bisa langsung menginformasikan keputusannya kepada atasan dengan cepat dan mudah.
  • Alasan kedua adalah privasi. Dengan menggunakan WA, seseorang dapat menghindari situasi yang tidak nyaman saat harus bertatap muka dengan atasan atau rekan kerja saat mengumumkan keputusannya untuk resign. Selain itu, dengan mengirim pesan melalui WA, seseorang tidak perlu khawatir terlambat memberitahukan keputusannya.
  • Alasan ketiga adalah kemudahan dalam menghindari interaksi yang tidak perlu. Ketika seseorang memberikan surat resign atau bertemu langsung dengan atasan, seringkali terjadi diskusi panjang yang menguras waktu dan energi. Dengan mengirim pesan melalui WA, seseorang dapat menghindari situasi tersebut dan hanya menyampaikan pesan singkat tentang keputusan mereka untuk resign atau alasan yang mendasarinya.
  • Alasan keempat adalah kemudahan untuk menyimpan pesan. Dibandingkan dengan mengirim surat resign atau berbicara langsung dengan atasan, mengirim pesan melalui WA lebih mudah untuk disimpan dan diarsipkan. Pesan tersebut dapat diambil kembali di masa depan jika ada keperluan.
Baca Juga:  Cara Melihat History TikTok Tanpa Login: Tips dan Trik untuk Mengetahui Aktivitas Pengguna Tanpa Membocorkan Identitas

Kesimpulannya, meskipun masih kontroversial di kalangan pengusaha, penggunaan WhatsApp untuk mengumumkan keputusan untuk resign menjadi semakin populer di kalangan pekerja saat ini. Dalam era teknologi digital yang semakin maju, memanfaatkan teknologi untuk menginformasikan keputusan bisnis seperti resign merupakan hal yang alami.

Kenapa Menggunakan WhatsApp untuk Resign Kerja?

Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi komunikasi semakin berkembang pesat dan mengubah banyak hal, termasuk cara seseorang mengundurkan diri dari jabatannya. Jika dulu, mengundurkan diri dari pekerjaan harus diumumkan secara resmi dalam bentuk surat resmi atau langsung melapor ke pimpinan, kini banyak orang lebih memilih untuk melakukan resign kerja lewat WhatsApp.

Salah satu alasan utama mengapa banyak orang beralih ke WhatsApp adalah karena lebih mudah dan cepat. Dengan menggunakan aplikasi ini, orang yang ingin resign kerja hanya perlu mengetik pesan singkat, mengklik kirim, dan pesan tersebut akan langsung terkirim ke pihak yang dimaksud.

Selain itu, dengan menggunakan WhatsApp, karyawan tidak perlu lagi khawatir tentang teknis menyampaikan pesannya atau merasa khawatir untuk menghadapi atasan saat melapor langsung.

Beberapa Tips untuk Resign Kerja Lewat WhatsApp

Namun, meskipun lebih mudah dan cepat, masih banyak orang yang merasa bingung dan takut ketika hendak resign kerja lewat WhatsApp. Sebagai bantuan, berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan kemungkinan kalian melakukan resign kerja di WhatsApp dengan lancar:

1. Siapkan Pikiran

Sebelum mengirimkan pesan resignation via WhatsApp, siapkan pikiran dan evaluasi kembali motivasi di balik keputusan untuk resign dan siap menerima konsekuensi dari keputusan tersebut.

2. Pilih Waktu yang Tepat

Pilih waktu yang tepat untuk mengirimkan pesan resignation, seperti pada minggu kedua atau ketiga dari bulan saat tugas baru dapat dipindahkan dengan lebih mudah. Jangan mengirim pada waktu krusial atau saat Anda sedang sakit.

3. Tuliskan Pesan dengan Jelas dan Sopan

Tuliskan pesan resignation dengan jelas dan sopan. Jangan mempertentangkan keputusan dengan atasan atau menyebutkan hal-hal negatif mengenai perusahaan atau kolega. Cukup sampaikan alasan resign dan ungkapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan.

4. Persiapkan Tindakan Selanjutnya

Setelah mengirimkan pesan resignation lewat WhatsApp, siapkan rencana tindakan selanjutnya, seperti mempersiapkan dokumen dan material untuk tugas pengganti, mempersiapkan diri untuk wawancara pada perusahaan baru, atau mengambil waktu untuk istirahat dan rehat.

Bagaimana Mengirim Pesan Resign Lewat WhatsApp?

Setelah siap dengan pikiran dan memiliki rencana selanjutnya, maka kalian dapat mengirimkan pesan resignation lewat WhatsApp dengan total sebanyak 3 tahapan:

1. Langkah Persiapan

Pastikan kalian sudah mempersiapkan diri sebelum mengirimkan pesan resignation via WhatsApp, siapkan mental, review kembali motivasi, bahkan menyiapkan beberapa opsi jawaban.

2. Memulai Percakapan dengan Atasan

Beri tahu atasan bahwa kamu ingin berbicara dengan mereka. Lakukan pada waktu yang tepat dengan alasan yang baik.

3. Sampaikan Pesan Resignation dengan Jelas

Pada saat bertemu atau lewat panggilan video, sampaikan pesan resignation dengan jelas, tertib, dan sopan. Jangan lupa untuk menjelaskan alasan dan ungkapkan terima kasih atas kesempatan kerja bersama.

Ketika seseorang ingin resign kerja, menggunakan WhatsApp dapat menjadi solusi cepat dan efisien. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, menjaga kualitas bahasa, dan memilih waktu yang tepat, maka resign kerja lewat WhatsApp dapat dilakukan dengan semangat dan tanpa khawatir.

Alasan Mengapa Resign Lewat WA

Seiring perkembangan teknologi, kini pengunduran diri dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat melalui media sosial, salah satunya WhatsApp. Namun, sebelum melakukannya, Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Memastikan Alur Komunikasi Sudah Jelas

Sebelum melakukan pengunduran diri lewat WhatsApp, pastikan alur komunikasi dengan pimpinan atau atasan sudah jelas. Jangan sampai mengundurkan diri ketika komunikasi belum mencapai titik terang atau saat pimpinan sedang tidak aktif di WhatsApp. Tunjukkan rasa hormat Anda terhadap atasan dengan memberitahukan pengunduran diri secara jelas dan formal.

Melakukan Penjelasan Mengenai Alasan Pengunduran Diri dengan Jelas

Jangan hanya menyatakan pengunduran diri tanpa memberikan alasan yang jelas. Jelaskan dengan baik dan sopan mengenai alasan pengunduran diri. Terlebih jika Anda memiliki masalah dengan perusahaan atau atasan, jangan memberikannya secepat itu di WhatsApp. Lebih baik memberikan feedback kepada perusahaan atau atasan secara langsung.

Menjaga Taktik dalam Menyampaikan Pesan

Ingatlah bahwa melakukan pengunduran diri melalui WhatsApp bukan berarti Anda bisa memberikan pesan yang kurang sopan atau tidak profesional. Jangan menggunakan kata-kata yang emosional atau menyulut kemarahan atau kesedihan kepada atasan atau rekan kerja. Anda masih akan membutuhkan mereka sebagai referensi di masa depan. Pastikan pesan yang Anda sampaikan menjaga etika dan taktik.

Memiliki Rencana dan Kesiapan Menghadapi Konsekuensi

Selalu siap untuk konsekuensi yang mungkin terjadi setelah mengundurkan diri. Pastikan Anda memiliki rencana yang matang jika tanpa disadari terjadi perundingan ulang dengan perusahaan atau pimpinan. Konsekuensi seperti gaji, tunjangan, dan pesangon harus dipikirkan matang-matang sebelum melakukan pengunduran diri. Pastikan juga bahwa surat pengunduran diri resmi telah disampaikan ke perusahaan mengikuti aturan dan prosedur yang berlaku.

1. Atasan dan rekan kerja merasa terkejut

Saat menerima pemberitahuan resign lewat WhatsApp, atasan dan rekan kerja akan merasa terkejut terlebih jika karyawan keluar dari perusahaan tanpa memberikan tanda-tanda sebelumnya. Terkejutnya atasan dan rekan kerja tersebut bisa diakibatkan oleh beberapa hal seperti karyawan yang telah bekerja cukup lama di perusahaan, posisi karyawan yang sangat penting untuk perusahaan, atau hubungan kerja yang sangat baik.

2. Atasan dan rekan kerja merasa keberatan

Tidak semua atasan dan rekan kerja akan menerima tindakan resign lewat WhatsApp dengan legowo. Beberapa di antaranya mungkin merasa keberatan dengan tindakan tersebut karena menganggap tidak sopan atau tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku. Hal ini bisa diakibatkan jika karyawan tersebut melewatkan rapat-rapat penting atau tidak menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sehingga ada perasaan tidak puas yang timbul.

3. Atasan ingin melakukan wawancara exit

Setelah mendapat pemberitahuan resign dari karyawan, sebagian besar atasan akan mencoba untuk melakukan wawancara exit. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui alasan karyawan keluar dari perusahaan, sekaligus mendapatkan masukan dari karyawan untuk perbaikan di masa depan.

Baca Juga:  Kelemahan Yang Tidak Boleh Disebutkan Pada Saat Interview (Wawancara Kerja)

Wawancara exit dapat dilakukan secara langsung atau melalui conference call jika karyawan sudah meninggalkan perusahaan. Wawancara exit ini juga bisa memberikan manfaat bagi karyawan dalam bentuk rekomendasi karir di masa mendatang.

4. Rekan kerja berpikir untuk mengikuti langkah karyawan

Resign lewat WhatsApp bisa menjadi pengaruh bagi rekan kerja lainnya, terutama jika karyawan yang resign tersebut sangat disegani dan dihormati di lingkungan kerja.

Hal ini dapat menyebabkan kekhawatiran bagi atasan dan bisa menimbulkan domino effect di mana karyawan lainnya berpikir untuk mengikuti jejak teman mereka. Sebagai atasan, perlu melakukan langkah-langkah pencegahan agar rekan kerja tetap merasa nyaman dan stabil di lingkungan kerja.

5. Atasan dan rekan kerja mencoba untuk menginkan karyawan tetap bertahan

Menerima pemberitahuan resign lewat WhatsApp bisa menjadi pengingat bagi atasan dan rekan kerja bahwa karyawan mereka ingin mencari pengalaman baru dan mencari keberhasilan dalam perjalanan karir mereka.

Berdasarkan alasan tersebut, atasan dan rekan kerja akan mencoba untuk menginkan karyawan untuk tetap bertahan di perusahaan. Dalam kasus seperti ini, penting bagi atasan untuk memberikan pembicaraan dan tawaran dengan rekan kerja tentang opsi kenaikan gaji, promosi atau beberapa program pelatihan baru, agar karyawan merasa dihargai dan memiliki pengembangan karir yang lebih baik di masa depan.

Persiapan Sebelum Resign

Sebelum memutuskan untuk resign, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar proses resign berjalan dengan lancar. Pertama, pastikan bahwa Anda sudah menyelesaikan semua pekerjaan dan kewajiban Anda di kantor. Selain itu, jangan lupa untuk membuat laporan atau dokumentasi yang diperlukan sehingga bisa memberikan gambaran yang jelas kepada pengganti Anda nanti.

Kedua, pastikan bahwa Anda telah memberikan pemberitahuan secara verbal kepada atasan atau HRD agar mereka mengetahui bahwa Anda akan resign. Hal ini bisa meminimalisir rasa curiga atau ketidakpastian dari pihak kantor.

Ketiga, persiapkan juga pesan yang akan dikirimkan melalui WhatsApp. Pastikan pesan tersebut jelas dan sopan, serta diakhiri dengan ucapan terima kasih yang tulus.

Mengirimkan Pesan Resign via WhatsApp

Ketika ingin mengirimkan pesan resign, pastikan bahwa Anda mengirimkannya pada waktu yang tepat dan tidak mengganggu pekerjaan orang lain di kantor. Pilihlah waktu dan hari yang tepat, misalnya setelah jam kerja atau pada hari libur.

Saat mengirimkan pesan, pastikan menggunakan bahasa yang sopan dan santun. Hindari menggunakan bahasa yang terlalu emosional atau menuduh pihak kantor. Sampaikan hanya informasi yang dibutuhkan, seperti alasan resign dan tanggal akhir bekerja.

Jangan lupa untuk meminta konfirmasi kepada atasan atau HRD bahwa mereka telah menerima pesan Anda. Hal ini untuk memastikan bahwa pesan Anda sudah sampai ke pihak yang berwenang serta menghindari ketidakpastian atau kesalahpahaman di kemudian hari.

Menjaga Hubungan Baik

Meskipun Anda memutuskan untuk resign, penting untuk tetap menjaga hubungan baik dengan rekan kerja dan atasan di kantor. Jangan meninggalkan kesan yang buruk atau terlalu mendadak sehingga menyulitkan rekan kerja lainnya di kantor.

Sebagai tanda terima kasih, buatlah surat pernyataan atau surat pengunduran diri yang resmi dan sampaikan langsung kepada atasan atau HRD di kantor. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih secara lisan, dan berjanjilah untuk membantu jika nanti dibutuhkan oleh kantor.

Dengan menjaga hubungan baik, Anda tidak hanya meninggalkan kesan positif di kantor, tetapi juga memperluas jaringan atau networking yang bisa berguna di masa depan.

Berikan Penjelasan yang Jelas

Pada saat mengirim pesan resign, pastikan juga untuk memberikan penjelasan yang jelas atau alasan mengapa Anda memutuskan untuk resign. Hal ini bisa membantu atasan atau HRD dalam mengatasi permasalahan atau menambah masukan dalam proses rekrutmen pengganti Anda nanti.

Sebagai contoh, Anda bisa memberikan alasan seperti ingin mencari pengalaman baru, ingin fokus pada proyek pribadi, atau masalah kesehatan pribadi. Hindari memberikan alasan yang menyalahkan pihak kantor atau rekan kerja, karena hal ini bisa menimbulkan kesalahpahaman atau faktor negatif di kemudian hari.

Pastikan Semua Administrasi Sudah Selesai

Setelah mengirimkan pesan resign dan memberikan penjelasan yang jelas, pastikan juga untuk menyelesaikan semua administrasi yang masih belum selesai. Misalnya, mengembalikan semua barang kantor yang dipinjam, menyelesaikan laporan kerja, dan membayar tunjangan atau gaji yang belum diterima.

Pastikan juga untuk memberikan informasi kontak atau cara untuk menghubungi Anda jika nantinya masih ada administrasi yang belum selesai. Hal ini untuk menjaga hubungan baik dengan kantor dan merespons segala pertanyaan atau kebutuhan yang mungkin muncul di kemudian hari.

Tidak Perlu Merasa Bersalah

Terakhir, ingatlah bahwa memutuskan untuk resign adalah sebuah pilihan yang sah dan tidak perlu merasa bersalah ataupun khawatir akan tanggapan atau reaksi dari pihak kantor. Namun, tentu saja tetap diperlukan etika dan sopan santun dalam menjalankan proses resign agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan atau situasi yang sulit bagi rekan kerja atau atasan di kantor.

Sebagai kesimpulan, menjalankan proses resign melalui WhatsApp bisa dijadikan alternatif yang efektif dan efisien, asalkan dilakukan dengan persiapan dan langkah yang tepat. Dengan begitu, proses resign bisa berjalan dengan lancar tanpa menyulitkan situasi di tempat kerja atau meninggalkan kesan buruk di kantor.

Perlu Menyertakan Alasan Resign di WA?

Salah satu hal yang sering menjadi pertimbangan saat seseorang memutuskan untuk mengirim pesan resign di WhatsApp adalah apakah perlu memberikan alasan atau tidak. Memang, keputusan untuk memberikan alasan atau tidak sepenuhnya tergantung pada individu masing-masing. Namun, berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengirimkan pesan resign tanpa alasan.

Membangun Hubungan Kerja yang Baik

Pertama-tama, kita perlu memahami bahwa membangun hubungan kerja yang baik adalah kunci sukses dalam karir. Oleh karena itu, sebaiknya kita memberikan alasan mengapa kita mengundurkan diri dari perusahaan tersebut. Alasan yang diberikan harus jujur dan dapat diterima oleh atasan dan rekan kerja kita. Hal ini akan membantu meningkatkan tingkat kepercayaan dan menjaga hubungan baik dengan bekas atasan atau rekan kerja.

Berpotensi Mempengaruhi Referensi Kerja di Masa Depan

Selain itu, memberikan alasan resign juga dapat mempengaruhi referensi kerja kita di masa depan. Jika kita memberikan alasan yang jujur dan dapat diterima oleh atasan, hal ini akan memudahkan kita untuk mendapatkan referensi kerja yang baik dari perusahaan tersebut. Sebaliknya, jika kita tidak memberikan alasan dan hanya mengirimkan pesan resign tanpa penjelasan apa pun, hal ini dapat menimbulkan kesan bahwa kita tidak bertanggung jawab dan kurang profesional dalam bekerja.

Baca Juga:  Tips Kerja Kurir Shopee Express dan Gaji yang Didapat

Memberikan Alasan Sesuai Etika Menulis Pesan

Terakhir, memberikan alasan resign dapat dianggap sesuai dengan etika menulis pesan. Dalam setiap pesan, kita sebaiknya mengikuti aturan tata krama dan menulis dengan bahasa yang sopan dan santun. Oleh karena itu, sebaiknya kita memberikan alasan dengan bahasa yang baik dan benar. Dengan begitu, kita tidak hanya menunjukkan bahwa kita adalah orang yang profesional, tetapi juga dapat membantu meningkatkan citra perusahaan.

Jadi, apakah perlu menyertakan alasan pengunduran diri dalam pesan WhatsApp resign atau tidak? Seperti yang telah dijelaskan di atas, memberikan alasan resign dapat memberikan dampak positif bagi hubungan kerja kita dengan bekas atasan atau rekan kerja. Oleh karena itu, kita sebaiknya memberikan alasan yang jujur dan dapat diterima oleh perusahaan. Dengan begitu, kita dapat meningkatkan tingkat kepercayaan dan meningkatkan citra profesional.

Menghapus Diri dari Grup Kerja di WA

Jika Anda baru saja meninggalkan pekerjaan dan ingin keluar dari grup kerja di WhatsApp, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar Anda tidak terlihat kasar atau tidak sopan. Berikut adalah tips untuk cara keluar dari grup kerja di WA.

1. Beri Tahu Rekan Kerja Anda Terlebih Dahulu

Sebelum Anda meninggalkan grup kerja, pastikan Anda memberi tahu para kolega Anda terlebih dahulu. Beri tahu mereka bahwa Anda telah mengundurkan diri dan akan keluar dari grup kerja di WhatsApp. Hal ini akan memberi kesan baik dan mengurangi kemungkinan mereka untuk merasa sedih atau kecewa saat Anda keluar dari grup kerja.

2. Berterima Kasih kepada Rekan Kerja

Sebelum Anda keluar dari grup kerja di WhatsApp, pastikan Anda mengucapkan terima kasih kepada rekan kerja Anda atas dukungan mereka selama waktu di perusahaan tersebut. Hal ini dapat membantu menjaga hubungan baik Anda dengan mereka dan mengurangi kemungkinan terjadi konfrontasi atau ketidaknyamanan di kemudian hari.

3. Buat Pesan Perpisahan yang Menyenangkan

Jika Anda ingin meninggalkan grup kerja di WhatsApp dengan kesan yang positif, cobalah untuk membuat pesan perpisahan yang menyenangkan. Anda dapat mengungkapkan rasa terima kasih Anda, memperlihatkan sedikit humor, atau bahkan mencantumkan sedikit kata-kata motivasi untuk mereka yang akan tetap berada di perusahaan. Hal ini dapat membantu meninggalkan kesan positif tentang diri Anda kepada rekan kerja dan atasan Anda.

4. Jangan Tinggalkan Grup Kerja Tanpa Pemberitahuan

Apa pun yang terjadi, jangan pernah meninggalkan grup kerja di WhatsApp tanpa memberi tahu rekan kerja Anda terlebih dahulu. Hal ini akan terlihat tidak sopan dan dapat memengaruhi citra Anda dalam perusahaan tersebut.

5. Sebisa Mungkin Jangan Keluar dari Grup Kerja di WhatsApp Secara Mendadak

Jika Anda dapat melakukannya, coba untuk menghindari keluar dari grup kerja di WhatsApp secara mendadak. Cobalah untuk melakukan ini setelah beberapa waktu setelah Anda mengundurkan diri dari pekerjaan Anda. Hal ini dapat membantu memberi kesan lebih baik tentang diri Anda terhadap rekan kerja dan atasan Anda.

6. Pastikan Tidak Ada Hal Penting yang Anda Tinggalkan

Selain itu, pastikan bahwa tidak ada hal penting yang Anda tinggalkan sebelum Anda meninggalkan perusahaan tersebut. Cobalah untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang masih Anda kerjakan agar tidak menjadi beban bagi rekan kerja Anda yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.

7. Jangan Gagal Memberikan Respon Ketika Diminta Pendapat

Jika saudara atau rekan kerja Anda meminta pendapat atau bantuan setelah Anda resign, sebaiknya jangan menyatakan ketidakmampuan dan tidak memberikan respon yang jelas. Di samping itu, Anda tetap bisa memberi swadaya dengan pertimbangan-pertimbangan yang logis sehingga akan dianggap menghargai orang yang meminta bantuannya.

8. Gunakan Kata-Kata yang Tepat dan Ekspresif

Setelah Anda melakukan resign kerja, pastikan Anda menggunakan kata-kata yang baik, sopan, dan ekspresif saat mengucapkan selamat tinggal kepada rekan kerja di grup kerja di WhatsApp. Cobalah untuk tidak membuat pesan yang negatif atau menyebabkan kebingungan bagi para rekan kerja Anda. Jangan lupa untuk mengekspresikan rasa terima kasih Anda dan berterima kasih kepada mereka atas pengalaman di perusahaan tersebut.

Melakukan resign tanpa mengucapkan kata-kata yang baik dan sopan dapat memberikan kesan buruk pada citra profesional Anda. Oleh karena itu, perhatikanlah tips-tips di atas untuk keluar dari grup kerja di WhatsApp dengan sopan dan melindungi citra profesional Anda. Semoga bermanfaat!

FAQs Tentang Resign Kerja Lewat WA

1. Apakah benar-benar aman untuk mengajukan resign kerja lewat WA?

Secara prinsip, mengajukan resign melalui WhatsApp bukanlah metode yang dianggap formal. Sebaiknya Anda memberikan surat resmi berupa surat resign dan mengajukannya langsung kepada pimpinan perusahaan Anda.

2. Bolehkah mengirimkan surat resign dalam bentuk file melalui WhatsApp?

Tidak ada salahnya mengajukan resign melalui aplikasi WhatsApp, namun sebaiknya Anda tetap mengirimkan surat resign dalam format file yang sah, seperti PDF atau Word, melalui email atau menyampaikannya secara langsung ke pihak perusahaan.

3. Apakah perlu memberikan alasan mengapa saya mengajukan resign lewat WhatsApp?

Tidak ada keharusan untuk memberikan penjelasan alasan langsung lewat WhatsApp. Namun, ini harus disampaikan dalam surat resmi resign agar pimpinan perusahaan dapat memahami dengan baik alasan Anda.

4. Bagaimana jika saya tidak mendapatkan balasan atau response dari perusahaan setelah mengajukan resign melalui WhatsApp?

Jika perusahaan tidak merespon pengajuan resign Anda setelah jangka waktu yang wajar, sebaiknya Anda bertanya langsung kepada pihak HR atau pimpinan perusahaan apakah pengajuan resign Anda telah diterima.

Meskipun resign lewat WhatsApp dapat dilakukan dengan mudah dan efisien, namun sebaiknya tetap menggunakan surat resmi sebagai bentuk formalisasi.

Dalam pengajuan resign, penting bagi Anda untuk memberikan alasan secara jelas dan membuat tindakan yang baik agar hubungan profesional tetap terjaga. Hususnya dalam situasi yang kurang baik, sebaiknya menjaga hubungan baik dengan surat resign resmi agar tidak menimbulkan masalah di masa depan.