Panduan Membuat Alasan Keluar Kerja Saat Interview yang Tepat

Alasan Keluar Kerja Saat Interview
Menemukan  Keluar Kerja Saat Interview

 

 

Saat interview kerja, ada banyak pertanyaan dari rekruiter yang harus Anda jawab dengan tepat. Salah satu pertanyaannya adalah alasan keluar kerja saat interview berlangsung. Ini sangat wajar karena pihak perusahaan telah memberikan kesempatan kepada Anda. Namun, ternyata Anda menolak tawaran mereka.

Tentu saja, itu menjadi evaluasi bagi pihak perusahaan terkait dengan lowongan kerja yang mereka buka. Apakah lowongan kerja mereka beban kerjanya terlalu berat? Apakah gaji yang perusahaan tawarkan kurang besar?

Oleh karena itu, ketika rekruiter menanyakan alasan mengapa Anda keluar, Anda bisa menjawab dengan alasan yang logis dan jelas. Namun perlu Anda garis bawahi saat Anda memberikan alasan mengapa Anda keluar kerja, jangan memberikan alasan yang terlalu spesifik. Alasan akan membuat Anda terlihat tidak profesional.

Sebagai contoh, Anda tidak tertarik dengan pekerjaan yang perusahaan tawarkan karena gajinya tidak sesuai dengan harapan Anda. Maka, Anda jangan memberikan alasan tidak menerima pekerjaan itu karena gaji yang akan Anda dapatkan terlalu kecil. Itu akan menurunkan reputasi Anda. Pihak perusahaan akan menilai Anda sebagai orang yang tidak berintegritas.

Kami akan memberikan panduan bagaimana cara keluar kerja saat wawancara dengan tepat, termasuk memberikan alasan resign saat interview. Untuk lebih jelasnya, mari simak ulasan lengkapnya sebgai berikut:

Alasan Keluar Kerja saat Interview

Terkadang seorang pencari kerja berada dalam kondisi yang dilematis. Pada saat yang sama, Anda mengirimkan banyak lamaran pekerjaan ke banyak perusahaan. Anda mendapatkan panggilan interview dari 2 hingga 3 perusahaan. Sementara, Anda harus memantapkan hati pada satu perusahaan saja.

Sebenarnya mudah saja untuk menolak tawaran pekerjaan yang masuk, yaitu dengan tidak mendatangi interview. Namun itu akan membuat reputasi Anda jatuh. Itu sama saja tidak menghargai pihak perusahaan yang telah meluangkan waktu untuk membaca CV dan portofolio yang Anda kirimkan.
Selain itu, sesi wawancara merupakan tahap final. Semua informasi mengenai pekerjaan dan perusahaan akan mereka sampaikan. Jadi, dengan menghadiri wawancara, Anda akan mengetahui besaran gaji, jam kerja, asuransi dan cuti, serta hal-hal lainnya. Oleh karena itu, umumnya pelamar kerja akan menghadiri semua undangan interview perusahaan tersebut.

Baca Juga:  Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan Saat Interview dan Jawabannya

Namun yang menjadi kendala saat interview kerja adalah pihak perusahaan memberikan penawaran posisi pekerjaan langsung saat interview. Anda juga harus menentukan pilihan pada saat itu juga.

Mau menerima tawaran kerja namun kurang cocok dengan kondisi perusahaannya. Jika menolak, takut menyinggung perasaan pihak rekruiter. Bagaimana menyampaikan penolakan kerja yang elegan saat wawancara?

Tunjukkan rasa terima kasih kepada pihak rekruiter

Proses seleksi karyawan membutuhkan banyak waktu dan tahapan. Mulai dari menyeleksi CV, mengadakan tes tertulis, tes psikologi hingga akhirnya tes wawancara.

Perusahaan harus membaca CV Anda dari puluhan bahkan ratusan CV dari pelamar lainnya. Tidak hanya itu saja, mereka juga tidak jarang menelisik akun media sosial atau akun LinkedIn Anda.

Jika mereka merasa cocok dengan pelamar, barulah mereka memberikan panggilan wawancara kepada para kandidat. Jangan Anda mengira proses wawancara itu mudah, sekedar tanya-tanya saja. Mereka harus duduk seharian memberikan pertanyaan bahkan jawaban yang sama dari kandidat.

Meskipun sudah menjadi tugas mereka, Anda tidak boleh seenaknya menyampaikan penolakan kepada perusahaan.

Tunjukkan bahwa Anda orang yang mempunyai integritas dan menghargai kinerja mereka. Salah satunya adalah dengan mengucapkan terima kasih atas kesempatannya hingga sampai tahap interview.

Berikan alasan yang jelas

Jangan sampai pihak perusahaan bertanya-tanya mengenai alasan penolakan tawaran Anda. Anda harus punya alasan keluar kerja saat Interview yang kuat. Berikan alasan yang jelas, misalnya Anda sudah menerima tawaran di perusahaan lain atau kurang cocok dengan posisi yang mereka tawarkan.
Saat Anda memberikan alasan yang jelas dan logis tersebut, itu sama saja juga membantu perusahaan untuk mengevaluasi penawaran kerja mereka. Itu juga akan menjadi referensi untuk mendapatkan calon karyawan lainnya. Tentu saja perusahaan juga akan menghargai apa yang menjadi alasan Anda.

Hindari memberikan alasan yang panjang lebar dan bertele-tele, seperti memuji berlebihan terhadap perusahaan. Itu layaknya paradoks. Anda memuji perusahaanya namun tidak menerima tawaran dari perusahaan tersebut.
Ada banyak kalimat penolakan yang bisa kamu coba dan di antaranya:
“Setelah saya mempertimbangkan dengan matang, saya memutuskan untuk menerima tawaran kerja di tempat lain”
“Setelah saya pikirkan baik-baik, saya merasa kurang cocok dengan posisi pekerjaan yang Anda tawarkan”

Tetap jalin hubungan baik

Perlu Anda ingat bahwa menolak pekerjaan itu bukan berarti memutuskan hubungan dengan perusahaan. Bisa jadi sekarang Anda menolak tawaran tersebut, namun siapa yang bisa mengira di kemudian hari Anda membutuhkan pekerjaan di perusahaan itu.

Oleh karena itu, tetap jaga hubungan baik dengan perusahaan. Sikap ini juga menunjukkan integritas dan profesionalisme kerja Anda.

Alasan Kenapa Keluar Kerja Saat Interview

Alasan Kenapa Keluar Kerja Saat Interview

 

Sesi interview memang menjadi kesempatan untuk saling menjajaki antara perusahaan dan kandidat karyawan. Pihak perusahaan bisa bertatap muka dengan kandidat dan memberikan pertanyaan terkait dengan posisi yang mereka lamar. Di sisi lain, kandidat pun juga bisa menanyakan hal-hal yang penting.

Baca Juga:  Membuat CV Lamaran Kerja Lulusan SMA Mudah dan Praktis

Bolehkah kita menolak tawaran kerja karena gaji yang kurang sesuai?

Beberapa orang menyarankan untuk memberikan alasan penolakan karena gaji yang tidak sesuai. Itu kurang sopan dan tidak menghargai pihak perusahaan. Toh, gaji itu juga akan menyesuaikan dengan kinerja kandidat ketika sudah bekerja.

Namun yang menjadi masalah adalah standarisasi gaji yang terlalu kecil itu lambat kenaikannya berbanding terbalik dengan biaya kebutuhan hidup yang semakin hari semakin tinggi.

Misalnya, perusahaan menawarkan Anda gaji dan tunjangan Rp 2.000.000 per bulan untuk pekerja baru. kemungkinan gaji Anda naik menjadi Rp 2.500.000 – Rp 3.000.000 per bulan itu membutuhkan waktu bekerja 3 tahun atau lebih. Sementara kebutuhan hidup seiring bertambahnya anak juga semakin naik.

Jika dalam kondisi seperti itu, maka tidak menjadi masalah Anda menyampaikan penolakan karena masalah gaji. Boleh sedikit mempermasalahkan gaji namun Anda juga harus tahu kapasitas diri Anda.

Saat rekruiter memberikan pertanyaan interview apa kekuatan Anda dan Anda bisa meyakinkan mereka dengan pengalaman dan wawasan Anda. Maka Anda sudah mempunyai bargaining position dan menyakinkan rekruiter bahwa Anda bergaji di atas rata-rata.

Alasan Kenapa Keluar Kerja yang Tepat Saat Interview

Saat sesi wawancara, pihak perusahaan akan menyampaikan semua informasi tentang pekerjaan dan perusahaan. Kandidat saat itu sebenarnya juga sudah bisa menentukan akan lanjut atau mundur.

Nah, jika Anda memilih mundur, berikut ada beberapa alasan mengapa keluar kerja saat interview berlangsung.

Sudah menerima tawaran kerja di tempat lain

Alasan keluar kerja saat interview yang pertama adalah sudah menerima tawaran kerja di perusahaan lain. Anda bisa menyampaikan kepada rekruiter bahwa Anda belum bisa menerima posisi tersebut karena sudah menerima pekerjaan di tempat lainnya.

Anda bisa menyampaikan dengan jujur. Pihak perusahaan akan mengerti dan menghargai apa yang menjadi keputusan Anda.

Posisi Tidak sesuai dengan skill

Tidak jarang perusahaan memberikan tawaran pekerjaan yang tidak sesuai dengan apa yang Anda lamar. Hal tersebut karena mereka menganggap Anda mempunyai potensi di posisi tersebut. Namun, Anda merasa Anda kurang cocok dengan posisi yang mereka tawarkan.

Anda bisa menyampaikan kepada pihak perusahaan bahwa Anda kurang cocok dengan posisi pekerjaan yang mereka tawarkan. Jangan menerimanya, karena akan mempengaruhi kinerja Anda. Sampaikanlah segera karena bisa jadi perusahaan akan merevisi apa yang telah menjadi keputusan mereka.

Sistem Kerja Tidak Cocok dengan Anda

Beberapa perusahaan mengharuskan karyawan untuk mengambil kerja lembur. Bagi sebagian orang, khususnya bujangan, tentu bekerja lembur tidak menjadi masalah yang berarti.

Baca Juga:  Inilah Pertanyaan Interview Kerja Pertama Kali Lulusan SMA

Namun bagi yang sudah berkeluarga, tentu menjadi masalah yang rumit. Mereka harus membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.
Belum lagi jika ada tugas luar kota yang mengharuskan karyawan untuk tinggal di luar dalam kurun waktu yang cukup lama.

Beban Kerja terlalu banyak

Perusahaan memang membutuhkan orang yang siap bekerja multitasking dan di bawah tekanan. Namun, terkadang itulah yang membuat perusahaan memberikan beban kerja yang terlalu banyak kepada karyawannya.

Sebagai contoh, posisi Content Writer yang mana dalam lowongannya jobdesk tertulis adalam membuat artikel SEO.

Namun saat wawancara, perusahaan memberikan beban kerja tambahan seperti mengelola website dan akun media sosial perusahaan.

Memahami Interview Kerja

Interview atau wawancara kerja adalah sebuah percakapan formal berupa pertanyaan dan jawaban antara pemberi kerja dan pencari kerja untuk evaluasi pelamar kerja. Tujuan dari wawancara kerja diantaranya:

  • Mengetahui kepribadian kandidat pekerja
  • Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi kandidat yang sesuai dengan posisi yang mereka buka
  • Mencari informasi tentang posisi pekerjaan yang mereka buka
  • Bahan evaluasi terkait dengan pekerjaan atau perusahaan dari masukan atau pertanyaan kandidat pekerja

Tahapan interview ini umumnya merupakan tahapan final dari proses rekrutmen pekerjaan. Berawal dari pengiriman CV dan portofolio, serangkaian tes baik tes pengetahuan umum atau tes potensi akademik, kemudian tahapan wawancara.

Sesi wawancara menjadi penentu apakah kandidat menjadi bagian dari perusahaan atau tidak. Di sisi lain, tes ini juga menjadi penentu bagi kandidat apakah mereka menerima pekerjaan tersebut atau tidak.

Menemukan Alasan Kerja yang Tepat

Menemukan Alasan Kerja yang Tepat

 

Mengapa kita harus bekerja? Tentu bekerja itu merupakan jadi diri seseorang, terlebih bagi seorang laki-laki. Bekerja adalah keharusan karena ada keluarga yang menjadi tanggungan mereka.

Bekerja juga bagian dari ibadah. Jika kita menjalankannya dengan ikhlas, maka kita akan mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.
Selain itu, inilah alas an kita bekerja:

  • Menjemput rezeki berupa gaji atau penghasilan untuk biaya hidup
  • Memperoleh pengalaman, ilmu dan wawasan
  • Sarana mengembangkan kapasitas diri yang lebih baik.

Harga diri seseorang juga terlihat dari kemauannya bekerja keras. Jika seseorang bekerja dengan giat, tanpa harus punya jabatan. Maka orang lain akan lebih menghargai dari pada mereka yang malas-malasan.

Kesimpulan

Ada banyak alasan keluar kerja saat Interview. Namun yang paling penting adalah menyampaikan penolakan kerja tersebut dengan baik dan sopan. Itu menunjukkan integritas dan profesionalitas Anda serta sebagai wujud penghargaan kepada pihak perusahaan yang telah memberikan waktu dan tenaganya selama proses rekrutmen berlangsung. Penyampaian penolakan kerja yang tepat maka akan menghasilkan keputusan terbaik bersama. Jalinan hubungan satu sama lain pun akan tetap terjaga.

administrator

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Panduan Membuat Alasan Keluar Kerja Saat Interview yang Tepat yang dipublish pada January 22, 2022 di website Cahloker.com

Artikel Terkait

Leave a Comment